Larutan → suatu
campuran homogen antara 2 zat atau lebih dimana partikel-partikel dari
komponen-komponen penyusunnya tersebar secara merata. Komponen-komponen larutan
adalah pelarut (biasanya
dengan jumlah lebih banyak) dan zat terlarut (biasanya
dengan jumlah sedikit).
I.LARUTAN ELEKTROLIT & NON ELEKTROLIT
·Larutan
elektrolit → larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Cth: larutan garam
dapur, air laut.
·Larutan
non elektrolit → larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Cth:
larutan gula, larutan urea.
·Daya
hantar listrik larutan elektrolit bergantung pada jenis dan konsentrasinya.
Pada konsentrasi yang sama, larutan elektrolit kuat menghantar listrik lebih
baik daripada larutan elektrolit lemah.
Lampu
Elektrode
Elektrolit Kuat
Menyala
Banyak gelembung
Elektrolit Lemah
Tdk. menyala / redup
Sedikit gelembung
Non Elektrolit
Tdk. menyala
Tdk. ada gelembung
II.ELEKTROLIT & IKATAN KIMIA
·Larutan
elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena larutan elektrolit
mengandung ion yang bergerak bebas.
·Zat
elektrolit dapat berupa senyawa ion atau senyawa kovalen yang polar.
·Pada intinya,
persamaan reaksi berhubungan dengan cara merubah koefisien agar jumlah atom
pada pereaksi (ruas kiri) sama dengan jumlah atom pada produk reaksi (ruas
kanan)
·Yang boleh dirubah hanyalah koefisien senyawa, indeks tiap
senyawa tidak boleh dirubah
·Wujud unsur / senyawa :
o(g) gas
o(s)
padatan
o(aq)
larutan
o(l)
larutan murni
·Contoh :
KNO3 →
KNO2 + O2
a KNO3
→ b KNO2 + c O2
K : a = bmisal a = 1
N : a = bb
= 1
O : 3a = 2b + 2cc = ½
Setelah
mendapatkan nilai masing-masing, nilai dimasukkan ke persamaan reaksi
1 KNO3 → 1 KNO2 + 1/2 O2
Nilai koefisien
reaksi harus bulat & sederhana sehingga persamaan reaksi menjadi:
Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat
padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar
pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan
zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat yang mempunyai ukuran
partikel lebih besar dari pori
saringan dan meneruskan pelarut.
Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk
larutan atau berwujud cair kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut
filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu.
(ampas).
Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan
air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen
(pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan membersihkan
sirup dari kotoran yang ada pada gula. Penyaringan di laboratorium dapat
menggunakan kertas saring dan penyaring buchner. Penyaring buchner adalah
penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat
penghisap.
Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat
tanpa melalui fasa cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak
menyublim akan tertinggal. bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah
bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan iod.
Kristalisasi
Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang
terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan
dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara
yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.
Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan
garam dapur dari air laut. Mula-mula air laut ditampung dalam suatu
tambak, kemudian dengan bantuan sinar matahari dibiarkan menguap. Setelah
proses penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan masih bercampur
dengan pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang bersih
diperlukan proses rekristalisasi (pengkristalan kembali)
Contoh lain adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan
dan diperas untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap hampa
udara sehingga air tebu tersebut menjadi kental, lewat jenuh, dan terjadi pengkristalan
gula. Kristal ini kemudian dikeringkan sehingga diperoleh gula putih atau
gula pasir.
Destilasi
Destilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang
berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai
titik didih yang berbeda. Dasar pemisahan adalah titik didih yang berbeda.
Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair,
tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu
dekat.
Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu
diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan
akan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang
mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut
destilat, sedangkan sisanya disebut residu.
Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak
kayu putih, dan memurnikan air minum.
Ekstraksi
Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran
dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah kelarutan
bahan dalam pelarut tertentu.
Adsorbsi
Adsorbsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari
pengotornya dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga
menempel pada permukaan bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini dipakai
untuk memurnikan air dari kotoran renik atau mikroorganisme, memutihkan
gula yang berwarna coklat karena terdapat kotoran.
Kromatografi
Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan
perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan metode
ini adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi oleh bahan
penyerap, dan volatilitas (daya penguapan). Contoh proses kromatografi
sederhana adalah kromatografi kertas untuk memisahkan tinta.